Selasa, 06 November 2012

Happy Birthday

01 Juni.

Iya, itu adalah tanggal hari ini. Ia pun menatap kembal kalender yang sudah tertera di dekatnya. Bolpoin merah sudah melingkari tanggal yang baginya penting itu. Namun, ternyata hanya sia-sia. Tak ada satu kejutan pun yang ia terima. Pemuda yang harusnya berulang tahun hari ni pun merasa ada yang berbeda. Ia meraih jaket kulit miliknya. Tanpa pakaian ia hanya menggunakan jaket.

"Mau kemana?"

Ayahnya bersuara.

Ia menoleh, melempar senyum sopan kepada lelaki paru baya yang sedang asyik menyeruput kopi kesukaannya. "Sebentar keluar." Senyumnya merekah. Ia pun melangkah lebih cepat, meraih kunci motor miliknya yang terpampang di dekat kalender keluarga. Lagi-lag ia melihat tanggal hari ini Iya, dia masih mengharapkan hal itu terjadi. Kejutan a la artis yang sering ia lihat di layar datar. Namun, itu tak ada arti kini. Ia pun menghidupkan kendaraannya lalu melaju melewati kota.

Gemerlap lelampuan begitu indah mempesona.

Selang-seling bunyi desingan kendaraan terdengar di telinganya. Kali ini tujuannya adalah rumah Bryan. Seperti biasanya, mereka perlu melakukan rutinitas sesama lelaki dengan Bryan. Ia pun sampai, namun sayangnya ia kecewa. Rumah Bryan sepi, lampu luar rumah pun tak hidup. Ia pun kembali melaju. Hembusan angin menutupi wajahnya yang tak mengenakan helm. Ia pun sampai di rumah.

Namun,

Tak ada siapapun di rumahnya. Kosong. Gelap. Hanya ada satu cahaya yang berasal dari lampu rumahnya. Ia pun memarkirkan kendaraannya dan segera masuk ke rumah.

Dan,

"Happy Birthday!" desingan terompet m\terdengar. Para sahabat dan keluarganya berkumpul. Hari 'ulang tahun'nya benar-benar lebih istimewa daripada yang ia harapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar